Share

Saturday, February 4, 2017

Beberapa Jenis Ikan Hias Yang Banyak Diminati Pecinta/ Hobies



Terdapat banyak manfaat yang diperoleh dari memelihara ikan hias di rumah, baik di dalam akuarium maupun kolam. Selain enak dipandang mata, ikan hias dengan segala keindahan bentuk dan warnanya dipercaya dapat menghilangkan stres. Bahkan kalau mau memanfaatkan peluang yang ada, memelihara ikan hias dapat dijadikan sumber pendapatan perekonomian keluarga.

Namun,manfaat tersebut baru akan didapat jika ikan hias yang dipelihara tumbuh dengan baik dan sehat. Pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak pecinta ikan hias yang mengalami kendala saat merawat ikan hias peliharaannya. Kendala yang sering dikeluhkan dan dialami adalah ikan hias yang dipelihara tumbuh lambat, malas makan, bahkan mudah mati. Kendala tersebut terutama sering dialami oleh pecinta ikan hias pemula yang baru mulai memelihara ikan hias. Indonesia yang merupakan negara dengan iklim tropis memberikan banyak keuntungan dengan terdapatnya macam-macam ikan hias dengan berbagai bentuk yang eksotis dan warna yang bermacam. Terdapat banyak jenis ikan hias yang ada di Indonesia, tapi hanya baru beberapa jenis ikan hias yang diminati dan tergolong mudah dalam pemeliharaannya.

1. Ikan Lou Han

Gambar Ikan Lohan
Ikan Lohan

Merupakan ikan hias dari keluarga Cichlidae. Siklid sendiri terdiri dari ratusan spesies ikan sebagai turunannya. Persilangan sesama ikan Lou Han ternyata mampu menghasilkan ikan Lou Han yang berkualitas bagus dan memberikan ciri-ciri fisik yang unik seperti pada aspek keindahan warnanya, rajah dan “kemolekan” bentuk tubuhnya.


2. Ikan Rainbow

fish share: GAMBAR IKAN HIAS Rainbow Parrot 3
Ikan Raibow

Inilah salah satu ikan hias yang banyak diminati kalangan eksportir disebabkan permintaan luar negeri akan pasokan ikan hias ini yang begitu bertubi-tubi yang kadangkala para eksportir pontang-panting memenuhinya. Ada 2 jenis ikan hias rainbow yang terkenal yaitu ikan rainbow Irian (Melano Tacnia maccaulochi dan ikan Rainbow Anlanesi ogilby Telmatherina ladigesi ahl.Keduanya sama – sama primadona ekspor.

3. Ikan Corydoras
... Ikan Corydoras | Budidaya Ikan | Ikan Hias | Resep Ikan | Gambar dan
Ikan Corydoras



Ini juga setali tiga uang dengan ikan Rainbow untuk urusan melanglang buana ke luar negeri sebagai komoditas ekspor. Selain sebagai ikan hias air tawar, ternyata dimanfaatkan juga sebagai bahan pembuatan kosmetik di luar negeri.Ikan hias ini bernenek moyang dari Amerika Selatan, namun telah lama berhasil dibudidayakan di Indonesia, salah satu sebab utamanya adalah begitu mudahnya pembudidayaan ikan hias ini.


4. Ikan Severum

ikan buntal ikan cakalang ikan haring ikan hilsa ikan hiu
Ikan Severum


Ikan severum merupakan jenis ikan hias air tawar yang berasal dari Amerika Serikat bagian Utara. Dengan ciri tubuhnya yang pendek, agak gemuk dengan warna dasar tubuhnya bervariasi mulai dari coklat kekuningan, juga hitam  kecoklatan. Ikan hias ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi sebagai komoditi ekspor. Ikan Severum kerasan bila dipelihara didalam aquarium atau bak semen.


5. Ikan Hias Diskus

arwana gambar ikan badut gambar ikan botia gambar ikan cupang
Ikan Diskus

Dengan nama latin Symphysodon discus,ikan hias air tawar ini berasal dari sungai Amazon (Brasil). Jenis ikan hias ini bernilai ekonomis yang tinggi dan sangat digemari di berbagai negara tujuan ekspor. Di Indonesia, ikan hias ini begitu mudahnya berkembang biak dan dibudidayakan dikarenakan memang iklim indonesia tak begitu jauh berbeda dengan kondisi habitat leluhurnya.


6. Ikan Mas Koki

Gambar Ikan Mas Koki
Ikan Mas Koki
Inilah ikan hias yang menjadi cikal bakal maraknya budidaya ikan hias di Indonesia. Mudahnya pembudidayaan ikan hias ini begitu menantang para pembudidaya untuk memeliharanya.Puncak pesatnya perkembangan budidaya ikan hias ini terjadi pada tahun 2000-an. Sekilas ikan ini tak beda dengan ikan mas, namanya juga sama-sama membawa marga mas. Leluhurnya berasal dari daratan china. Ikan ini begitu menggemaskan dengan gerakan renangnya yang terkesan “genit”. Mungkin karena genitnya sehingga banyak orang yang jatuh cinta untuk memeliharanya. 

Semoga Bermanfaat bagi Semua!!!

Thursday, February 2, 2017

Metode Pemijahanan Ikan Koi Yang Benar

KOI






Koi termasuk ikan hias eksotis yang semakin banyak penggemarnya. Selain dipelihara sebagai hobi, koi juga bisa dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan. Tentu saja bagi mereka yang benar-benar serius menekuninya. Selain pesona warna dan lekukannya yang indah, keistimewaan lain dari koi adalah keelokan yang dipertontonkan tatkala menyembul dan melompat ke atas air.  Disisi lain koi sudah menjadi prestise. Salah satu ajang untuk mendongkrak prestise koi adalah lewat kontes. Koi yang berhasil menyabet gelar juara bakal terangkat pamornya sehingga harganya melambung. Si pemilik biasanya tidak rela melepaskan koi kesayangannya meski ditawar dengan harga 4-5 kga koi kali semula.

Tingginya harga koi menjadikan bisnis ikan yang menjadikan bisnis ikan yang menjadi kebanggaan masyarakat Jepang ini tidak pernah surut. Dalam perkembangannya, budidaya koi juga selalu melahirkan strain-strain baru. Bagaimana perkembangan koi di Indonesia? Pada hakikatnya kondisi alam Indonesia sangat menunjang untuk budidaya koi. Sayangnya, usaha produksi koi masih terbatas. Para pengusaha koi di dalam negeri belum memanfaatkan peluang pasar koi secara optimal. Alasannya, membudidayakan koi membutuhkan lahan dan dana yang tidak sedikit. Padahal di sisi lain, budidaya koi di Indonesia berpeluang menyaingi Jepang. Sebab, budidaya koi di Jepang juga terhambat akibat beberapa persoalan, antara lain: terbatasnya lahan, mahalnya upah tenaga kerja, dan pengaruh empat musim yang menjadi kendala terbesar dalam budidaya koi di Jepang.

Adapun mengenai mutu, kualitas ikan koi sangat ditentukan oleh tipe bentuk badan yang sempurna, warna tubuh yang cemerlang, dan pola warna tubuh yang unik. Keindahannya merupakan perpaduan antara keelokan warna dan bentuk tubuh, disertai perlakuannya secara keseluruhan.
 
TEKNIK PEMIJAHAN IKAN KOI

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika hendak memijahkan ikan koi adalah ketersediaan kolam, persediaan induk koi, penyediaan pakan benih, dan perlakuan seleksi yang ketat.
 
1. Kolam Pemijahan



Kolam pemijahan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri. Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempurna.

Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain.

Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalau kolam bulat, diameternya antara 1,5-2 m.

Satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang dipakai untuk lmensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.

Bagi yang memiliki uang cukup, dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.
 
2. Seleksi Indukan





Syarat utama induk adalah calon induk sudah matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin artinya induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang. Matang tubuh artinya, secara fisik mereka sudah siap menjadi induk-induk produktif.

Syarat lain fisiknya prima, tidak cacat. Sirip-siripnya lengkap, juga sisiknya. Gerakannya anggun, seimbang, tidak loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar dibandingkan jantan, perutnya terlihat lebih besar dibandingkan punggung. Jantan sebaliknya, lebih langsing dan perutnya rata jika dilihat dari punggung. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih.

Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Jika seekor betina hanya diberi seekor jantan di kolam pemijahan dan tak disangka jantannya ngadat, gagallah pemijahan. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari.

Disarankan untuk tidak menggunakan stok induk yang paling bagus, karena keturunannya biasanya jelek. Anak keturunannya belum tentu sebagus induknya. Yang dipijahkan sebaiknya koi biasa saja, tetapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti warnanya pekat. Pada saat seleksi benih, nantinya bisa dipilh mana yang bagus dan mana yang diafkir.
 
3. Persiapan Kolam



Pertama kali yang harus dipersiapkan untuk pemijahan adalah kolam. Kolam dikeringkan dibawah terik matahari. Pintu pemasukan dipasang saringan untuk mencegah telur yang mungkin hanyut.

Telur koi menempel (adesif) sifatnya. Biasanya koi akan bertelur dibawah tanaman atau bahan apa saja yang bisa dipakai untuk menempelkan telurnya. Oleh karena itu sediakan penempel telur yang memadai agar telur koi bisa selamat.

Penempel telur bisa menggunakan kakaban, yang dipakai untuk memijahkan ikan mas. Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dipaku. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk yang panjang dan rata, panjang 120 cm lebar 40 cm. Jumlah kakaban yang diperlukan disesuaikan dengan besar induk betina, biasanya 4-6 buah untuk setiap 1 kg induk betina.

Agar bisa mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh. Diataskakaban diberi bilah bambu dan diikat agar kumpulan kakaban tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban dibersihkan, dicuci, dan dibilas agar terbebas dari lumpur.

Kakaban dipasang setelah kolam diisi air. Air selalu mengalir ke kolam pemijahan untuk merangasang pasangan koi yang akan memijah. Selain kakaban, tempat penempel telur bisa juga menggunakan tanaman air seperti Hydrilla yang disusun atau potongan tali rafia sebagai pengganti ijuk.
 
4. Pelaksanaan Pemijahan



Induk dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakangya. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telurnya dengan sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina ini segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.

Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lainnya dan susah lepas. Juga ada sebagian telur uyang jatuh ke dasar kolam. Perkawinan selesai pada pagi hari. Induk segera dipisah dari telurnya. Jika terlambatm telur bisa habis dimakan induknya.

Ada dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang dihasilkan.Pertama, dengan memindahkan induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di kolam tersenur. Cara kedua dengan memindahkan telur ke kolam penetasan. Cara pertama lebih praktis karena lebih menghemat lahan (kolam).

Untuk mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu dalam larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air agar kotoran yang mungkin menutupi telur bisa terlepas.
 
5 Penetasan Telur



Agar menetas dengan baik, telur harus selalu terendam dan suhu air tetap konstan. Jika suhu terlalu dingin, penetasan akan berlangsung lama. Jika suhu terlalu tinggi, telur bisa mati dan membusuk.

Agar telur bisa terendam semua, rangkaian kakaban harus “ditenggelamkan” ke dalam kolam. Untuk itu bisa memakai jasa gedebog pisang. Potong tiga buah gedebog pisang sepanjang 40 cm, lalu letakkan diatas kakaban dengan dua ruas bambu sebagai alasnya. Agar bisa stabil, gedebog diratakan salah atu sisinya.

Dalam tempo 2 – 3 hari telur koi sudah mulai menetas. Setelah menetas kakaban diangkat dan dipindahkan ke tempat lain. Nantinya kakaban bisa dipakai lagi di lain kesempatan.

Benih koi umur seminggu masih lembut. Umumnya orang menetaskan telur koi dalam hapa yaitu kantong yang bermata lembut yang biasa untuk menampung benih. Di hapa, benih koi lebih mudah dikumpulkan dan tidak hanyut terbawa aliran air. Koi yang baru menetas masih membawa kuning telur sebagai persediaan pakan utama yang pertama.

Selama itu mereka belum membutuhkan pakan dari luar karena pencernaannya belum terbentuk sempurna. Dua atau tiga hari kemudian, mereka sudah mulai berenang. Saat ini sudah waktunya menyediakan pakan bagi benih. Benih ini harus dipindahkan ke kolam pembesaran yang banyak mengandung pakan alami.
 

6. Perawatan Benih



Benih yang sudah berenang bebas harus dipindahkan ke kolam pembesaran. Kolam pembesaran ini harus dipersiapkan, agar ditumbuhi pakan alami, seminggu sebelum pemijahan. Adapun langkah – langkah persiapannya sebagai berikut.

Kolam dikeringkan selama dua hari di bawah terik matahari dan disemprot dengan pestisida agar binatang yang tidak dikehendaki mati. Pestisida yang dipakai Dipherex atau Nogos dengan dosis 0,5 – 1,0 ppm. Kemudian untuk menyediakan pakan alami berupa binatang renik, kolam dipupuk dengan kotoran ayam dan jerami. Jerami ditindih dengan batu dan diletakkan di sudut – sudut kolam. Volume kotoran ayam 1,5 kg/m2. Pintu pemasukan air ke kolam harus diberi saringan.

Dalam beberapa hari, air yang terkena jerami akan berubah warna menjadi merah kecoklatan. Namun, beberapa hari kemudian akan jernih kembali. Jika pemberian kotoran ayam dan jeramitepat, dalam beberapa hari kemudianakan tumbuh infusoria dan fitoplankton. Pada saat ini benih – benih koi sudah bisa dimasukkan setelah kurang lebih sepuluh hari, daphnia akan tumbuh.

Jika tidak dapat menumbuhkan pakan alami, terpaksalah memberi pakan benih koi dengan pakan buatan seperti kuning telur yang direbus, tepung udang, susu bubuk untuk anak sapi, dan pakan tepung khusus untuk koi. Untuk menjaga agar air tidak busuk oleh sisa pakan buatan, di kolam dimasukkan air baru agar sisa pakan hanyut.

sumber referensi : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi
                               http://bertanamhiasan.blogspot.co.id 
                               http://andalbekasi.blogspot.com

Semoga bermanfaat.....

Program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi

NYAMI!!! BAPAK-BAPAK LAGI MENIKMATI IKAN BAKAR

1. Program Gemarikan
  1. Mengembangkan materi kampanye GEMARIKAN sesuai tahap dan target audience maupun pengguna media, menyelenggarakan kegiatan lomba masak serba ikan bagi penciptaan selera nusantara;
  2. Melaksanakan kampanye GEMARIKAN kepada anak-anak usia sekolah dan kelompok masyarakat (manula, ibu menyusui, pencinta kebugaran, pemerhati pecinta makanan khusus);
  3. Menyelenggarakan festival makan serba ikan;
  4. Menyelenggarakan demo mengolah ikan;
  5. Menyelenggarakan pelatiohan bagi Satgas GEMARIKAN, pemerhati dan public interest lainnya;
  6. Membangun jaringan dan kemitraan dengan stokholders yang terkait dengan upaya-upaya peningkatan konsumsi ikan baik dipusat maupun di daerah.
Salah satu kebijakan pemerintah baik nasional maupun daearah dalam mempercepat peningkatan konsumsi ikan untuk mengejar ketinggalan tingkat konsumsi ikan, maka dapat dilakukan strategi peningkatan konsumsi ikan perkapita pertahun dipacu dengan kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN). Apabila produksi perikanan Indonesia menjadi produsen terbesar maka pemasaran akan menjadi problem, pemasaran akan dapat berjalan bila produksi dapat memiliki daya saing dan bila kebutuhan konsumsi ikan perkapita dalam negeri meningkat.

Salah satu upaya adalah dengan terus menggalakkan kegiatan Gemarikan di masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, salah satu faktor penentu kualitas manusia adalah terpenuhinya gizi sejak dalam kandungan hingga dewasa. Diantaranya makanan yang mengandung gizi penting adalah ikan.

2. Maksud dan Tujuan Gemarikan
  1. Dalam raqngka menyebarkan informasi kepada masyarakat umumnya, terutama kepada anak-anak sekolah betapa pentingnya mengkonsumsi ikan bagi kesehatan dan untuk mencerdaskan pola pikir anak;
  2. Mensinkronkan/mensosialisasikan kegaitan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN
3. Apa Itu Gemarikan 

Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) adalah gerakan moral dan penyadaran bagi masyarakat untuk tahu dan mampu mengkonsumsi ikan secara teratur dalam jumlah yang memadai untuk mengantarkan kepada kualitas masyarakat Indonesia yang cerdas, sehat dan kuat. 

4. Dampak Positif Dari Gemarikan

Faktor yang menentukan kualitas manusia adalah terpenuhinya kebutuhan gizi sejak dalam kandungan hingga dewasa. Ikan adalah salah satu makanan yang mengandung gizi penting, hal ini dapat telah dibuktikan secara empirik maupun ilmiah. Oleh karena itu ikan merupakan bahan pangan yang sehat dalam rangka penganeka ragaman konsumsi pangan. Beberapa kelebihan dari ikan adalah mengandung omega3 (DHA-EPA) yang berguna untuk kecerdasan dan mempertajam penglihatan, Protein (zat pembangun tubuh asam amino lengkap), vitamin A (untuk mata), Vitamin D (untuk pertumbuhan tulang), B6 (mencegah anemia dan kerusakan syaraf), B12 (pembentukan sel darah dan melindungi jantung), Menereral (zat besi, yodium, selenium, seng flour), Bioaktive (vitalitas tubuh), dan asam lemak tak jenuh HDL/kolesterol yang baik dan dapat mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah/athero schlerosis.

Demikian semoga bermanfaat!!!

Cara Budidaya Ikan Mas Yang Benar

Ikan Mas yang dipanen

Ikan Mas jika dipelihara dengan baik dan benar maka akan menjadikan nilai tambah bagi pemasukan keluarga. Ikan Mas di Indonesia sudah banyak di budidayakan. Berikut akan penulis paparkan tips Cara Budidaya Ikan Mas Yang Baik :

1. Beberapa tips untuk memilih lokasi kolam untuk budidaya ikan mas yang baik antara lain:
  • Kemiringan tanah yg baik utk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% utk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  • Tanah yg baik utk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yg besar & tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  • Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
  • Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, & sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yg mengalir sangat baik bagi pertumbuhan & perkembangan fisik ikan mas. Debit air utk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan utk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m³.
  • Kualitas air utk pemeliharaan ikan mas harus bersih, tidak terlalu keruh & tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, & minyak/limbah pabrik.
  • Suhu air yg baik berkisar antara 20-25°C.
  • Keasaman air (pH) yg baik adalah antara 7-8. 

 
2. Ciri-Ciri Strain Ikan Mas adalah sebagai berikut:

  • Ikan mas punten: potongan badan paling pendek; sisik berwarna hijau gelap; mata agak menonjol; gerakannya gesit; bagian punggung tinggi melebar; perbandingan antara panjang badan & tinggi badan antara 2,3:1.
  • Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; mata pada ikan muda tidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit; badan relatif panjang;  gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.
  • Ikan mas majalaya: punggung tinggi; badannya relatif pendek; sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap; gerakannya lamban, bila diberi makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,2:1.
  • Ikan mas taiwan: badan relatif panjang; penampang punggung membulat; sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; mata agak menonjol; gerakan lebih gesit & aktif; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,5:1.
  • Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang & bersisisk penuh; warna sisik bermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Beberapa ras koi adalah long tail Indonesian carp, long tail platinm nishikigoi, shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh tail hishikigoi, platinum nishikigoi, long tail shusui nishikigoi, taishusanshoku nshikigoi & long tail taishusanshoku nishikigoi. Ikan mas majalaya termasuk jenis unggul yg banyak dibudidayakan.
  3. Sistem pembenihan/pemijahan ikan mas & hal-hal yg perlu diperhatikan dalam melakukan pemijahan ikan mas.

Saat ini dikenal dua macam
sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu
a. Sistem pemijahan tradisional. Dikenal beberapa cara melakukan pemijahan secara tradisional, yaitu:
Cara Sunda:
  • Luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari.
  • disediakan injuk utk menepelkan telur; stlh proses pemijahan selesai, ijuk dipindah ke kolam penetasan.
Cara Cimindi:
  • luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
  • disediakan injuk utk menepelkan telur, ijuk dijepit bambu & diletakkan dipojok kolam & dibatasi pematang antara dari tanah;
  • stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
  • tujuh hari stlh pemijahan ijuk ini dibuka kemudian sekitar 2-3 minggu stlh itu dapat dipanen benih-benih ikan.
Cara Rancapaku:
  • luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan, batas pematang antara terbuat dari batu;
  • disediakan rumput kering utk menepelkan telur, rumput disebar merata di seluruh permukaan air kolam & dibatasi pematang antara dari tanah;
  • stlh proses pemijahan selesai induk tetap di kolam pemijahan.;
  • stlh benih ikan kuat maka akan berpindah tempat melalui sela bebatuan, stlh 3 minggu maka benih dapat dipanen.
Cara Sumatera:
  • luas kolam pemijahan 5 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
  • disediakan injuk utk menepelkan telur, ijuk ditebar di permukaan air;
  • stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
  • stlh benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.
Cara dubish:
  • luas kolam pemijahan 25-50 meter persegi, dibuat parit keliling dengan lebar 60 cm dlm 35 cm, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
  • sebagai media penempel telur digunakan tanaman hidup seperti Cynodon dactylon setinggi 40 cm;
  • stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
  • stlh benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.
Cara hofer:
  • sama seperti cara dubish hanya tidak ada parit & tanaman Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.

b. Sistim kawin suntik. Pada sisitim ini induk baik jantan maupun betina yg matang bertelur dirangsang utk memijah stlh penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise ke dlm tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh dari kepala ikan donor (berada dilekukan tulang tengkorak di bawah otak besar). Stlh suntikan dilakukan dua kali, dlm tempo 6 jam induk akan terangsang melakukan pemijahan. Sistim ini memerlukan biaya yg tinggi, sarana yg lengkap & perawatan yg intensif.

Hal yg perlu diperhatikan dlm melakukan pemijahan ikan mas:
  • Dasar kolam tidak berlumpur, tidak bercadas.
  • Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dlm air cukup; debit air cukup; & suhu berkisar 25 derajat C.
  • Diperlukan bahan penempel telur seperti ijuk atau tanaman air.
  • Jumlah induk yg disebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan seekor induk berat 1 kg memerlukan kolam seluas 5 meter persegi.
  • Pemberian makanan dengan kandungan protein 25%. Utk pellet diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi & sore hari) dengan takaran 2-4% dari jumlah berat induk ikan.
  ciri-ciri indukan betina dan jantan yang unggul dan yang sudah matang untuk dipijah adalah sebagai berikut:
  • Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
  • Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
  • Bentuk tubuh ikan mas secara keseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
  • Pangkal ekor kuat & normal dengan panjang panmgkal ekor harus lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor. 
  • Tutup insan normal tidak tebal & bila dibuka tidak terdapat bercak putih;  panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak jernih. 
Sedangkan ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina ikan mas adalah sebagai berikut :

Ciri-Ciri Ikan Mas Betina:
  • Badan bagian perut besar, buncit & lembek.
  • Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
  • Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.
Ciri-Ciri Ikan Mas Jantan:
  • Badan tampak langsing.
  • Gerakan lincah & gesit.
  • Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
Dalam membudidayakan ikan mas banyak sekali hambatan yang dihadapi berupa hama dan penyakit. Berikut adalah hama dan penyakit ikan mas:
4. Hama ikan mas

Bebeasan (Notonecta)
  • Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
Ular
  • Menyerang benih & ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.
Lingsang
  • Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
Ikan gabus
  • Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.
Belut & kepiting
  • Pengendalian: lakukan penangkapan.
Ucrit (Larva cybister)
  • Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
Kodok
  • Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yg mengapung; menagkap & membuang hidup-hidup.
Burung
  • Memakan benih yg berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.
5. Penyakit Ikan Mas

Bakteri aeromonas punctata
  • Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat & melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan dlm organ hati & ginjal.
  • Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
Bengkak insang & badan ( Myxosporesis)
  • Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan.
  • Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m 2 , biarkan selama 1-2 minggu.
Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus & girodactylogyrus)
  • Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan & menebal pada insang.
  • Pengendalian: direndam dlm larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit & direndam dlm Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam; hindari penebaran ikan yg berlebihan.
Bintik merah (White spot)
  • Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yg ada disekitarnya & berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air.
  • Pengendalian: direndam dlm larutan Methylene blue 1% (1 gram dlm 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam & Direndam dlm garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.
Kutu ikan (argulosis)
  • Gejala: benih & induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip & insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).
  • Pengendalian: ikan yg terinfeksi diren& dlm garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit & direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit; dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.
Gatal (Trichodiniasis)
  • Menyerang benih ikan.
  • Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium.
  • Pengendalian: rendam selam 15 menit dlm larutan formalin 150-200 ppm.
Bakteri psedomonas flurescens
  • Gejala: pendarahan & bobok pada kulit; sirip ekor terkikis.
  • Pengendalian: pemberian pakan yg dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
Jamur (Saprolegniasis)
  • Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip & bagian yg lainnya.
  • Gejala: tubuh yg diserang tampak seperti kapas. Telur yg terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas.
  • Pengendalian: direndam dlm larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur yg terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.
  6. Cara Mencegah Hama dan Penyakit pada Ikan Mas
  1. Sistem pemasukan air yg ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
  2. Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
  3. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati & benar.
  4. Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
  5. Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
  6. Pemeliharaan ikan yg benar-benar bebas penyakit.
  7. Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
Semoga tulisan ini dapat menginspirasi pembaca yang berminat atau punya niat untuk berwirausaha budidaya ikan mas.

Wednesday, February 1, 2017

Program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi

NYAMI!!! BAPAK-BAPAK LAGI MENIKMATI IKAN BAKAR

1. Program Gemarikan
  1. Mengembangkan materi kampanye GEMARIKAN sesuai tahap dan target audience maupun pengguna media, menyelenggarakan kegiatan lomba masak serba ikan bagi penciptaan selera nusantara;
  2. Melaksanakan kampanye GEMARIKAN kepada anak-anak usia sekolah dan kelompok masyarakat (manula, ibu menyusui, pencinta kebugaran, pemerhati pecinta makanan khusus);
  3. Menyelenggarakan festival makan serba ikan;
  4. Menyelenggarakan demo mengolah ikan;
  5. Menyelenggarakan pelatiohan bagi Satgas GEMARIKAN, pemerhati dan public interest lainnya;
  6. Membangun jaringan dan kemitraan dengan stokholders yang terkait dengan upaya-upaya peningkatan konsumsi ikan baik dipusat maupun di daerah.
Salah satu kebijakan pemerintah baik nasional maupun daearah dalam mempercepat peningkatan konsumsi ikan untuk mengejar ketinggalan tingkat konsumsi ikan, maka dapat dilakukan strategi peningkatan konsumsi ikan perkapita pertahun dipacu dengan kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN). Apabila produksi perikanan Indonesia menjadi produsen terbesar maka pemasaran akan menjadi problem, pemasaran akan dapat berjalan bila produksi dapat memiliki daya saing dan bila kebutuhan konsumsi ikan perkapita dalam negeri meningkat.

Salah satu upaya adalah dengan terus menggalakkan kegiatan Gemarikan di masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, salah satu faktor penentu kualitas manusia adalah terpenuhinya gizi sejak dalam kandungan hingga dewasa. Diantaranya makanan yang mengandung gizi penting adalah ikan.

2. Maksud dan Tujuan Gemarikan
  1. Dalam raqngka menyebarkan informasi kepada masyarakat umumnya, terutama kepada anak-anak sekolah betapa pentingnya mengkonsumsi ikan bagi kesehatan dan untuk mencerdaskan pola pikir anak;
  2. Mensinkronkan/mensosialisasikan kegaitan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN
3. Apa Itu Gemarikan 

Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) adalah gerakan moral dan penyadaran bagi masyarakat untuk tahu dan mampu mengkonsumsi ikan secara teratur dalam jumlah yang memadai untuk mengantarkan kepada kualitas masyarakat Indonesia yang cerdas, sehat dan kuat. 

4. Dampak Positif Dari Gemarikan

Faktor yang menentukan kualitas manusia adalah terpenuhinya kebutuhan gizi sejak dalam kandungan hingga dewasa. Ikan adalah salah satu makanan yang mengandung gizi penting, hal ini dapat telah dibuktikan secara empirik maupun ilmiah. Oleh karena itu ikan merupakan bahan pangan yang sehat dalam rangka penganeka ragaman konsumsi pangan. Beberapa kelebihan dari ikan adalah mengandung omega3 (DHA-EPA) yang berguna untuk kecerdasan dan mempertajam penglihatan, Protein (zat pembangun tubuh asam amino lengkap), vitamin A (untuk mata), Vitamin D (untuk pertumbuhan tulang), B6 (mencegah anemia dan kerusakan syaraf), B12 (pembentukan sel darah dan melindungi jantung), Meneral (zat besi, yodium, selenium, seng flour), Bioaktive (vitalitas tubuh), dan asam lemak tak jenuh HDL/kolesterol yang baik dan dapat mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah/athero schlerosis.

Tuesday, January 31, 2017

Cara Budidayakan Ikan Lele

Usaha Budidayakan ikan lele sangat menguntungkan, pasarnya terus berkembang dan makin banyak diminati. Budidaya ikan lele akan memberi dampak perekonomian yang bagus jika dilakukan dengan baik, intensif dan konsisten. Bagi anda yang ingin melakukan budidaya ikan Lele, berikut ini penulis  paparkan cara budidaya ikan lele yang baik. Dalam budidaya ikan Lele, ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu Pembenihan dan Pembesaran. Kedua hal tersebut sangat berkaitan dan perlu untuk diketahui bersama agar hasil budidaya bisa maksimal. Langkah- langkah budidaya ikan lele yang baik adalah sebagai berikut :
 

Langkah-langkah Yang Harus Dilakukan Dalam Budidaya Ikan Lele :

 1. Persiapan Kolam

Pembuatan kolam harus memperhatikan kondisi lingkungan dan tenaga kerja. Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita hanya membahas kolam tanah saja, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan. Kolam yang akan dipakai harus dikeringkan dahulu selama 3 (tiga) - 7(tujuh) hari bergantung pada teriknya sinar matahari sampai permukaan tanah sudah retak-retak. Hal ini bertujuan agar mikroorganisme jahat dan bibit penyakit jadi mati. setelah dikeringkan, permukaan tanah digemburkan, bagian tanah yang busuk dibuang agar amoniak tanah tersebut hilang.
Setelah dikeringkan dilakukan pengapuran untuk menyeimbangkan pH tanah dan memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor. Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di atas permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah dengan cangkul agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran dasar kolam adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan. Setelah itu, dilakukan pemupukan. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang digunakan bisa pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosis pupuk organik sebanyak 250-500 gram per meter persegi, pupuk urea 15 gram per meter persegi dan TSP 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota seperti fitoplankton dan cacing. 
 
Hewan atau tumbuhan tersebut berguna untuk makanan ikan lele alami. Kolam sudah siap diisi air. Pengisian kolam harus dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40 cm. Pada ketinggian tersebut sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik.  Kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton airnya akan berwarna kehijauan. Setelah satu minggu, baru benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal. Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. 
2. Pemilihan Benih Unggul Ikan Lele
Agar hasil maksimal, kita harus menggunakan bibit unggul. Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakan renangnya, coba tempatkan ikan pada arus air, jika ikan tersebut menantang arah arus air berarti gerakan renangnya normal.  Ukuran benih untuk budidaya ikan lele sebaiknya memiliki panjang sekitar 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.
Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terhadap benih. Caranya, masukan benih yang baru datang dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih. Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal.
3. Pakan Untuk Budidaya Ikan lele
Pakan yang baik harus mengandung nutrisi yang diperlukan oleh ikan lele. Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral. Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Tinggal kita pandai-pandai memilih mana yang bisa dipercaya. Ingat, jangan sampai membeli pakan kadaluarsa. Apabila pakan dirasa terlalu mahal kita juga bisa membuat pakan alternatif, silahkan baca membuat sendiri pakan lele alternatif.
Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Cara pemberiannya berdasarkan bobot ikan setiap 10 hari. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.
Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari. Harus diingat, ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian makan lebih banyak pada sore dan malam hari. Pakan diberikan dengan ditebar. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat malas untuk menyantapnya.
Selain pakan utama, bisa dipertimbangkan juga untuk memberi pakan tambahan. Pemberian pakan tambahan sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yang memang cukup menguras kantong. Apabila kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikan rucah segar. Ikan rucah adalah hasil ikan tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsi manusia karena ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Bisa juga dengan membuat belatung dari campuran ampas tahu.
Keong mas dan limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahannya bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, lalu dicincang. Untuk ayam bersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele.
Satu hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pakan ikan lele, jangan sampai telat atau kurang. Karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni suka memangsa sejenisnya. Apabila kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa ikan yang lebih kecil.
4. Pengelolaan air
Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunan tersebut akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk. Oleh karena itu, apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah. Kemudian isi lagi dengan air baru. Frekuensi pembuangan air sangat tergantung pada kebiasaan memberikan pakan. Apabila dalam memberikan pakan banyak menimbulkan sisa, pergantian air akan lebih sering dilakukan. Selain itu, apabila air terlihat berkurang karena penguapan atau kebocoran kolam, segera tambahkan.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
 

Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator seperti linsang, ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam. Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor. Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain penyakit infeksi ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengendalian penyakit silahkan baca pengendalian hama dan penyakit ikan lele.
6. Panen Hasil lele Budidaya Ikan Lele

Pemanenan budidaya ikan lele untuk konsumsi dalam negeri biasanya berukuran 9-12 kg per ekor. Untuk mencapai ukuran konsumsi dari benih sebesar 5-7 cm dibutuhkan waktu sekitar 2,5 sampai 3,5 bulan dari awal benih ditebar. Sedangkan untuk ekspor, berat ikan lele bisa mencapai 500 gram per ekor.
Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati. Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen hendaknya disortasi terlebih dahulu untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya. Pemisahan ukuran ini berdampak pada harga. Ikan lele yang sudah disortasi berdasarkan ukuran akan meningkatkan pendapatan bagi peternak.
Demikian cara Budidaya Ikan Lele yang dapat pembaca coba dirumah apabila ada modal dan tempat, semoga tulisan ini dapat menginspirasi pembaca.

Cara Beternak Ikan Nila

Ikan Nila adalah jenis Ikan air tawar yang mudah dikembangbiakkan dan toleransinya yang tinggi terhadap perubahan lingkungan maupun kemudahan pemeliharaannya. Rasanya cukup gurih dan digemari masyarakat Indonesia. Budidaya ikan nila terapannya sangat mudah dilakukan sekali, baik dilakukan skala rumah tangga atau skala besar (perusahaan). Tempatnya pun dapat dilaksanakan pada kolam tanah, kolam tembok dan Keramba jaring Apung (KJA).

Untuk pemasarannya sangat luas baik dalam negeri maupun luar negeri (ekspor) seperti masyarakat Jepang dan Singapura, terutama ukuran yang berat badannya di atas 500 gram. Bagi konsumsi dalam negeri akan banyak menunjang usaha perbaikan gizi keluarga.
Dilihat dari prospeknya, baik dalam maupun luar negeri sangat menjanjikan, sehingga perlu langkah yang pasti untuk meningkatkan produksi agar kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri dapat terpenuhi.
  
1. Jenis-Jenis Pemeliharaan Ikan Nila
  • Monoculture (Pemeliharaan tunggal)
Luas lahan kolam pembesaran bervariasi, tergantung lahan yang tersedia. Dapat berupa kolam tanah, kolam. berdinding tembok, Kolam Air Deras (KAD) dan Keramba Jaring, Apung (KJA).
Air yang digunakan untuk pemeliharaan harus bebas polusi baik yang berasal dari limbah industri, pertanian maupun Limbah rumah tinggal. Debit air 1- 5 It/ detik untuk luas selahan 100 m2.
  • Polyculture (Pemeliharaan campuran dengan ikan lain)
Pemeliharaan Ikan nila dapat juga dilakukan secara polyculture (campuran) dengan jenis ikan lain, syaratnya ikan yang dimasukkan tidak merupakan pesaing (kompetitor) atau pemangsa (predator) bagi ikan nila.
  • Terpadu longyam (BalongAyam) dan Unggas lainnya.
Untuk meningkatkan produksi, cara budidaya ikan nila dapat dilakukan bersama dengan pemeliharaan unggas. Berdasarkan dari pengalaman yang sudah banyak dilakukan, cara budidaya ikan nila yang menguntungkan bila dipadukan dengan ayam petelur.

2. Persiapan kolam untuk Pemeliharaan ikan Nila
Persiapan kolam ikan nila meliputi:
  • Pengeringan kolam
  • Perbaikan pematang, saluran pemasukkan dan pengeluaran
  • Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2
  • Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan TSP gram/ m2
  • Pengisian air kolam
  • Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida
  • Untuk mencegah h.ewan/ ikan lain masuk, maka dapat dipasang saringan pada pintu masuk air
  • Masukkan air sampai kedalaman 80 – 150 cm, kemudian tutup pintu pemasukkan dan pengeluarannya, biarkan air tergenang
  • Penebaran Ikan nila dilakukan setelah 5 – 7 hari pengisian air kolam
3. Penebaran benih ikan nila
Ukuran benih ikan nila yang disebarkan berukuran 8 – 12 cm atau ukuran berat 30 gram/ ekor dengan padat tebar 5 – 10 ekor/ m2 serta lama pemeliharaan, 6 bulan hingga ukuran berat ikan nila mencapai 400 – 600 gram/ekor.

4. Pemberian pakan
Komposisi makanan yang diberikan untuk ikan nila selain makanan alami dapat diberikan makanan tambahan. yang diusahakan secara intensif, yaitu berupa dedak, ampas kelapa, pellet atau sisa-sisa makanan dapur.
Pada dasarnya pemberian pakan terdiri dari:
  • Protein 20-30%
  • Lemak 70% (maksimal)
  • Karbohidrat 63 – 73%
Pakan yang berupa hijau-hijauan diantaranya adalah:
  • Kaliandra
  • Kalikina atau kecubung
  • Kipat
  • Kihujan
5. Penyakit Pada Ikan Nila
Penyakit Ikan nila yang, paling serius adalah yang disebabkan oleh lingkungan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kurang baik dsb. Penanggulangan yang paling baik dan efektif dengan cara memberikan kondisi yang lebih baik pada kolam ikan tersebut.
Sekali kolam ikan terlanda penyakit yang serius biasanya terlambat untuk melakukan tindakan apapun. Penyembuhan dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang cukup mahal.
Oleh karna itu melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan.

6. Pemanenan Ikan Nila
Setelah masa pemeliharaan 4 – 6 bulan, Ikan nila dapat dipanen. Pada saat panen total ukuran ikan bervariasi di atas 50 gram/ ekor.
Sistem pemanenan dapat juga dilakukan secara bertahap, dimana hanya dipilih ukuran konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya secara bertahap.
Teknik memanen yang paling mudah dan murah dengan cara mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila akan memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang.
Selama panen air segar perlu dialirkan ke dalam kolam untuk mencegah agar ikan tidak banyak yang mati. Ikan akan berkumpul di bak-bak (kubangan) penangkapan atau dalam saluran, kemudian diserok/ditangkap.
Setelah panen selesai, kolam pemeliharaan dikeringkan dan dilakukan persiapan kembali untuk pemeliharaan berikutnya.

Kegiatan Pengawasan IUU Fishing Wilayah Perairan Laut Provinsi Jambi

 Pemeriksaan surat-surat kelengkapan kapal penangkap Ikan

KASI Pengawasan Bidang PSDKP adalah yang bertugas melakukan pengawasan teritorial perairan laut Provinsi Jambi, sesuai dengan wilayah kewenangannya yaitu pada wilayah laut dari 5 mil sampai 12 mil laut pada daerah Perairan Laut Kuala Tungkal, Kuala Niur/Kampung Laut, Alang Tiga, Perairan Simbur Naik dan Perairan Mendahara yang menggunakan sarana Kapal pengawas.

Tugas pokok dari Kasi Pengawasan Bidang PSDKP adalah melaksanakan pengawasan sumberdaya Kelautan dan perikanan, Memantau, Mengevaluasi, Pembinaan Pengawas masayarakat (POKMASWAS) dan penangan Pelanggaran Tindak pidanan perikanan, yang bertujuan untuk melindungi masyarakat nelayan dan memberi keadilan kepada pemanfaat dan pengelola sumberdaya ikan untuk memanfaatkan sumberdaya perikanan seoptimal mungkin dengan memperhatikan kelestarian sumber sehingga pemanfaatannya akan berkelanjutan.

Wilayah pesisir Provinsi Jambi memiliki panjang garis pantai sepanjang 210 km dengan luas perairan lautnya selaus 44.496 km dengan potensi lestari sumberdaya ikan 71.820 ton pertahun dengan pemanfaatan baru mencapai sebesar 40.892,5 ton pertahun. Potensi yang sedemikian besar perlu dikelola dengan baik dan benar agar sumberdaya perikanan dan kelautan yang ada dapat bermanfaat, lestari dan berdayaguna bagi kesejehteraan masyarakat di wilayah pesisir Provinsi Jambi.

Kegiatan pengawasan tersebut bertujuan untuk memantau pemanfaatan sumbedaya ikan di wilayah teritorial dari kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap yang terlarang, dan menertibkan penangkapan ikan pada jalur-jalur penangkapan ikan yang harus sesuai dengan alat tangkap, serta melakukan pemeriksaan dokumen kapal-kapal nelayan yang beroperasi di laut wilayah Provinsi Jambi.
Pemeriksaan alat tangkap ikan
Pelaksanaan kegiatan pengawasan dimulai dengan koordinasi dengan Instansi terkait dalam hal inji seperti Pos Polisi Perairan Polda Jambi di Tungkal, persiapan perbekalan kapal pengawas seperti pengisisan bahan bakar, rangsum untuk kegiatan pengawasan selama 5 hari, dan persiapan perlengkapan saran yang dibuthkan lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan musyawarah rencana perlayaran dan pembagaian tugas kepada masing-masing personil untuk melaksanakan tugas sesuang dengan bidangnya, rute-rute yang akan disinggahi yang sesuai dengan pasang surut air laut untuk menghindari tidak terjebak air surut dalam memasuki persinggahan.

Mencari infirmasi melalui petugas pengawas masayarakat (POKMASWAS) yang ada di daerah yang akan disinggahi untuk mengetahui keberaddan kapl-kapal penangkap ikan yang melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan pengawasan diawali pemantauan pemanfaatan submerdaya kelautan berupa pengambilan kayu hutan mangrof, karang, pasir laut maupun pengrusakan lingkungan laut, yang dilanjutkan dengan pengawasan kapal-kapal ikan yang menggunakan alat tangkap yang tidak sesuai dengan ketentuan perunsdang-undangan, jalur penangkapan, alat, tangkap terlarang yang beroperasi pada perairan laut.

Pelaksanaan pemeriksaan kapal penangkap ikan tersebut adalah dengan melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen kapal seperti SIUP, SIPI, SIB, SLO dan Surat kelengkapan kapal lainya. Pada umumnya pelanggaran yang dilakukan nelayan masih dlam batas-batas kewajaran yang ditentukan dan belum sampai pada pelanggaran berat, itu disebabkan oleh pemahaman dan kesadaran hukum tentang peraturan dan perundangan kelautan dan perikanan masih sangat rendah dari masyarakat nelayan.

Oleh karena itu sosialisasi tentang peraturan perundangan perikanan dan kelautan secara rutin agar masayarakat nelayan memahami tentang peraturan perundangan kelautan dan perikanan yang berlaku sehingga tidak terjadi pelanggaran karena ketidaktahuan.

 

Monday, January 30, 2017

Sambal Lingkung Ikan Salah satu Makanan Olahan Dari Ikan

Hampir kebanyakan orang menyukai masakan dengan berbahan dasar ikan. namun masayarakat mempunyai selerra yang berbeda-beda dari setiap daearah. Oleh sebab itu menu makanan yang berbahan dasar ikan masih harus terus digali melalui disversifikasi produk perikanan untuk menciptakan resep baru. melalui tulisan ini diharapkan dapat memberi masukan yang menginspirtasi untuk membuat produk olahan dari bahan baku ikan.

Untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan cerdas adalah dengan memberikanan asupan gizi yang berkualitas, berimbang dan menyehatkan. Protein hewani yang baik dan dpat diterima oleh semua kalangan adalah ikan. Karena ikan memiliki kandungan gizi yang lengkap seperti zat besi, kalsium, zine, magnesium, dan asam lemak esensial Omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Berikut akan penulis informasikan bahan-bahan yang diperlukan, dan cara pembuatan sambal lingkung ikan.

1. Bahan-Bahan Untuk Membuat Sambal Lingkung Ikan
  1. 1 kg daging ikan;
  2. Daun jeruk secukupnya;
  3. Daun salam secukupnya;
  4. Daun kunyit secukupnya;
  5. 1 batang serai;
  6. Santan kental dari 1 seperempat kelapa. 
2. Bumbu-Bumbu
  1. 100 Gram Bawang merah;
  2. 75 gram bawang putih;
  3. 100 gram laos;
  4. 20 gram jahe;
  5.  75 gram ketumbar;
  6.  setengah gram buah pala;
  7. 250 gram cabai.  
3. Cara Membuat Sambal Lingkung Ikan
  • Daging ikan dikukus dengan menggunakan daun salam, daun jeruk, dan serai, setelah ikan matang angkat dan tiriskan;
  • Haluskan bumbu-bumbu lalu tumis bumbu tersebut, masukkan ikan kedalam tumisan bumbu serta masukkan santan, aduk hingga benar-benar kering;
  • Setelah kering, angkat dan dinginkan, kemudian diayak dengan saringanga kawat, sisa yang kasar dibelender dan disatukan dengan bagian yang telah halus. kemudian haluskan lagi, setelah itu keringkan minyaknya dengan menggunakan
 Demikian cara membuat makanan olahan dari bahan dasar ikan, salah satunya sambal lingkung ikan, sebagai lauk untuk menu makan  kita sehari-hari dalam keluarga. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi pembaca.