Dinas
Kelautan dan Perikanan provinsi Jambi melalui UPTD BBIS Kerinci
Melakukan pembenihan ikan semah. Ikan semah biasa hidup di sungai-sungai
yang berarus pada daerah pegunungan. Di provinsi Jambi ikan ini di
temukan di Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin, dan Kabupaten
Sarolangun. Di Kabupaten Sarolangun Ikan semah banyak di temukan diaerah
sungai Batang Asai dan Sungai Limun.
Ikan semah sangat di gemari masyarakat karena rasa dagingnya yang enak.
berikut ini adalah Klasifikasi Ikan semah :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Teleostomi
Suprordo : Ostariophysi
Ordo : Cypriniformes
Familia : Cyprinidae
Genus : Tor
Species : Tor sp
Gambar Ikan Semah |
gambar Ikan Semah |
Melalui
Dinas Kelauatan dan Perikanan, Pemerintah Provinsi Jambi berusaha
mengembangankan ikan yang termasuk kekayaan alam hayati yang ada di
provinsi Jambi ini.
berikut Beberapa
tahapan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan melalaui UPTD
BBIS Kerinci dalam upaya pelestarian Ikan semah dengan melakukan
pembibitan buatan atau dengan bantuan Manusia :
- Pemilihan Indukan; pemilihan indukan dilakukan dengan pedoman sebagai berikut :
- Indukan betina ikan semah yang baik badannya terasa lunak;
- Bagian perut terasa lembek bila diraba;
- Lubang genital berwarna kemerah-merahan dan agak menonjol;
- sehat dan tidak cacat;
Indukan jantan yang baik ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
- Bagian perut apabila diurut kearah lubang genital keluar cairan berwarna putih;
- bagian tutup insang terasa kesat;
- sehat dan tidak cacat.
Setelah
pemilihan indukan, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah memberok
indukan. Artinya induk disimpan didalam wadah berupa bak dengan dengan
jumlah induk maksimal 4 ekor, dialiri air dan tidak diberi pakan selama
lebih kurang 24 jam. Maksud dari pemberokan adalah untuk membuang
sisa-sisa kotoran dan lebih memastikan bahwea indukan yang telah dipilih
telah matang gonatnya. Setelah pemberokan selesai, langkah selanjutnya
adalah menimbang indukan untuk menentukan jumlah hormon yang akan kita
suntikkan ke tubuh indukan ikan semah dimana dosis yang digunakan adalah
0,8 ml/kg.
Penyuntikan Hormon Ke Indukan Semah
Pemijahan Ikan semah ini dilakukan dengan cara buatan (induce breeding) untuk membantu proses ovulasi telur dilakukan perangsangan menggunakan hormon gonadotropin. Penyuntikan hormon dilakukan dua kali, penyuntikan pertama adalah setengah dosis hormon, sisanya untuk penyuntikan kedua. dilakukan 6-8 jam setelah penyuntikan pertama. tempat penyuntikan hormon adalah tepat pada ketiak sirip punggung.
Pembuahan Buatan
Pemijahan buatan dimulai dari penyimpanan sperma dengan cara pengurutan induk jantan untuk pengambilan sperma. pengambilan sperma menggunakan tabung spuit dan diencerkan 1:4 larutan fisiologis (NaCl) 0,9 % kemudian disimpan dalam suhu dingin 5 drajat Celcius agar sperma tetap hidup. Pengeluaran telur (striping) dilakukan b15-18 jam setelah penyuntikan akhir. Caranya, induk indukan betina diurut perutnya dari arah dada kearah anus. Telur ditampung didalam wadah yang bersih dan tidak berair(kering). Setelah telur diperoleh dicampurkan dengan sperma yang telah diambil terlebih dahuluy, kemudian telur diaduk menggunakan bulu ayam sekitar 30 detik.
telur yang sudah dibuahi dilakukan pembilasan menggunakan air bersih untuk membersihkan dari sisa sperma dan kotoran, kemudian telur ditetaskan diwadah aquarium yang sudah disiapkan, kepadatan telur untuk ukuran aquarium 0,6 x 0,4 x 0,4 M adalah 3000 butir telur, dan ditebarkan merata didasar aquarium tidak bertumpuk. kemudian ditambahkan aerasi.
Wadah Penetasan Telur
Sifat telur ikan semah adalah tenggelam, dan tidak menempel. Air yang digunakan untuk penetasan telur ikan semah harus bersih berasal dari mata air, dan berkualitas baik serta dilengkapi dengan aerasi. Telur yang tidak berkembangan dan mulai membusuk harus diambil dan disiphon agar tidak merusak telur yang lain. Pada suhu 24-28 derajat celcius telur ikan semah akan menetas selama 4 hari atau sekita 96 jam.
Pemeliharaan Larva/Benih Ikan Semah
Telur menetas menjadi larva 4-5 hari, Larva Ikan Semah akan mulai makan pada hari ke sepuluh. Dihari kesepuluh tersebut sudah harus tersedia makanan, yang paling baik adalah pakan alami berupa naupli artemia, yang diberikan 7-10 habri dengan frekuensi 4 kali sehari. lalu secara berangsur diganti dengan cacing sutera, larva ikan semah juga bisa makan cacing sutera atau tubifex. Setelah bisa makan cacing sutera, larva ikan semah sudah bisa didederkan di bak, aquarium dan juga kolam khusus untuk pendederan. Untuk kolam tanah, sebelum ditebarkan kolam dibersihkan dan dipupuk seminggu sebelum benigh ditebarkan. Frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari dengan 4 % dari bobot biomass. Pendederan pertama dilakukan selama 3-4 minggu. Pendederan ukuran 2-3 atau 4-5 bisa dilakukan di kerambah jaring apung atau keramba tancap
No comments :
Post a Comment